3) 4th Sunday of Lent, March 21, 2004
Monday, March 15, 2004. We had a mass in the morning presided by Father Pascal, while Fathers Rocco and Victor is heading to the East for one week. Before noon, three guys from Milwaukee (Ignas, Dharmawan and Pascal) returned to Milwaukee, taken by Petrus. All day long I was thinking and planning to do my last paper of Christology.
Tuesday, March 16, 2004. At 7.15 mass as usual by Father Pascal then I was doing my paper of Christology and once in a while I felt asleep. In the evening after supper, we celebrated the 32nd birthday of Jacques. At room I started to write my Christology paper.
Wednesday, March 17, 2004. This morning I led a prayer in the mass presided by Father Pascal. Today is the feast of Saint Patrick, the patron of Irish, but we didn’t celebrate it since we don’t have an Irish here. Normally, the Irish in this country celebrate it with the special color green. Today is also the 8th year of the beatification of the Blessed Guido Maria Conforti, the founder of Xaverian Missionaries. Before noon, I went to CTU to submit my final paper of Introduction to Liturgy and took exercise paper of Christology & Culture. I tried to meet my academic advisor asking of my credits but he once again told me to contact him next week after he return from somewhere. Today was snowing but not so long time. Beginning at 2 p.m. I was cooking Madura beef soup, rice, crackers and verkedel. In my room, I studied Eschatology course for oral exam this coming Saturday morning.
Thursday, March 18, 2004. At noon I was doing my Christology paper till finished it. At 5 p.m. Alejandro led the holy hour in the chapel which was attended also by Fathers Adolph and Aniello and two African nuns. We prayed for Wawan who is getting sick again in Guadalajara-Mexico. At night I called up my Fransiscan friend in Jakarta, Purnomo, and Nyoman, a Xaverian student.
Friday, March 19, 2004. This morning we had a lectio divina together with Father Pascal as our guide. I studied little bit my Eschatology course for oral exam tomorrow morning. In the evening at 5 p.m., I went to CTU for having a mass since Father Bongiovanni is still going to the East. In the supper we had two Japanese guests, friends of Adrian. In the night I still studied my Eschatology course.
Saturday, March 20, 2004. At 7.15 a.m. Father Adolph presided a mass in our community. After having breakfast, I went to CTU for oral exam of Eschatology with Zachary Hayes, OFM, as the professor. I had a lunch earlier then I went to Saint Peter Church, on 110 Madison Street, to have a confession. It’s my first time visiting this OFM’s church which is located in downtown Chicago. This church is a beautiful one in the middle of many sky buildings serving some daily masses and confessions. Afterward I celebrated my end of winter quarter study at CTU with watching a movie entitled the Passion of the Christ on East Illinois Street, AMC 21 theatre, still in downtown Chicago. At night I was watching some videos of religious life in the USA.
Sunday, March 21, 2004. As waking up at 6.40 a.m., I was jogging in the basement, then prayed personally in my room. At 9 a.m. with Sister Jane, I went to Chinatown parish while the day was snowing lightly. In the mass at 9.30 a.m., Petrus was preaching the homily and introducing the confirmandi kids to the congregation. They were 11 children who served as altar servers as well in this mass. Sister Jane had a turn to teach the confirmation class with the theme of Baptism. Edi and Lisa treated Petrus and me to have a lunch at Chinese restaurant. At 2.30 p.m., I went to Argyle, Northern Chicago by train to shop some Indonesian food. Arrived at home at 5.30 p.m., I found Father Herondi and an American young man, named Paul, visited us to know closer about Xaverian. At 6.30 p.m., I got a phone call from Mother Oey in Jakarta telling me about Setyawan, an Indonesian Xaverian student who already have made his final vows yesterday at a hospital in Guadalajara-Mexico. He is very sick till now so that he made his vows at hospital. We all pray for him. At 7 p.m. Jacques led the evening prayer then we had a supper cooked by Alejandro. At basement I showed Paul and Father Herondi, sx, a VCD about Conforti which was made by Father Otello Pancani, sx in Indonesia. Then we watched a video-cassette about 50 years celebration of Xaverian Missionaries in Mexico till 9.30 p.m.
3) Minggu Pra-Paskah IV, 21 Maret 2004
Senin, 15 Maret, 2004. Kami merayakan misa pagi hari yang dipimpin oleh Pastor Pascal, sementara Pastor Rocco dan Pastor Victor sedang pergi menuju ke Timur selama seminggu. Sebelum tengah hari, Ignas-Dharmawan-Pascal kembali ke Milwaukee diantar oleh Petrus. Sepanjang hari saya berpikir dan merencanakan untuk mengerjakan paper terakhir Kristologi saya.
Selasa, 16 Maret 2004. Seperti biasa pukul 7.15 pagi kami merayakan misa dipimpin oleh Pastor Pascal kemudian saya mengerjakan paper Kristologi dan sesekali merasa terkantuk-kantuk dan tertidur. Sore hari setelah makan malam, kami merayakan ulang tahun ke-32 saudara kami Frater Jacques. Di kamar hingga tengah malam saya mulai mengetik paper Kristologi.
Rabu, 17 Maret 2004. Pagi ini saya memimpin doa pagi dalam misa yang dipimpin oleh Pastor Pascal. Hari ini juga pesta Santo Patrick, pelindung negara Irlandia yang juga dirayakan oleh para keturunan Irlandia di negara USA ini. Bisanya dirayakan dengan warna dasar hijau, namun di komunitas kami tidak ada perayaan mungkin karena nggak ada keturunan orang Irlandia di sini. Hari ini juga adalah peringatan 8 tahun beatifikasinya Beato Guido Maria Conforti, pendiri Serikat Misionaris Xaverian. Sebelum tengah hari, saya pergi ke CTU untuk menyerahkan tugas paper terakhir introduksi liturgi dan mengambil paper latihan Kristologi saya. Saya mencoba bertemu penasehat akademis saya bertanya tentang kredit saya namun dia sekali lagi berkata untuk menghubunginya lagi minggu depan setelah ia kembali dari liburan di suatu tempat. Hari ini hujan salju tapi tidak berlangsung lama. Mulai pukul dua siang saya mulai memasak, yaitu: soto Madura, nasi, kerupuk udang dan verkedel. Di ruang saya malam hari, saya belajar Eskatologi untuk persiapan oral exam hari Sabtu pagi yang akan datang.
Kamis, 18 Maret 2004. Siang hari saya masih mengerjakan paper Kristologi hingga selesai. Pukul 5 sore kami mengadakan sembah sujud (adorasi) yang dipandu oleh Alejandro, dihadiri pula oleh Pastor Adolph dan Pastor Aniello serta dua suster Afrika. Kami mendoakan pula Frater Setyawan yang menurut kabar terakhir sakit lagi di Guadalajara. Malam hari saya menelpon Frater Purnomo seorang teman saya dari Fransiskan dan Frater Nyoman di skolastikat Xaverian Cempaka Putih Jakarta.
Jumat, 19 Maret 2004. Pagi ini kami mengadakan lectio divina seperti biasa dengan panduan Pastor Pascal. Saya belajar sedikit matakuliah Eskatologi untuk ujian lisan besok pagi. Sore hari jam 5 saya pergi ke CTU untuk ikut misa karena Pastor Bongiovanni yang biasa setia misa di hari Jumat tidak di rumah, sedang pergi di daerah Timur (Washington, dsk). Waktu makan malam ada dua tamu orang Jepang yang masih muda yaitu teman Frater Adrian. Malam hari saya masih belajar Eskatologi.
Sabtu, 20 Maret 2004. Pukul 7.15 pagi Pastor Adolph, sx memimpin misa di komunitas kami yang dihadiri oleh Adrian dan saya. Setelah makan pagi, saya bergegas menuju CTU – sekolah teologi saya untuk ujian lisan matakuliah Eskatologi dengan dosennya Zachary Hayes, OFM. Saya makan siang lebih cepat dari biasanya dan segera pergi dengan bis umum ke gereja Santo Petrus yang beralamat di 110 Madison Street, di pusat kota Chicago, untuk pengakuan dosa. Ini kali pertama bagi saya pergi ke gereja ini yang dilayani oleh para Fransiskan (OFM). Gereja ini sungguh indah di tengah gedung-gedung bertingkat di kota Chicago ini melayani beberapa kali misa harian dan pengakuan dosa harian. Sesudah itu untuk merayakan berakhirnya studi saya di musim dingin ini saya pergi menonton bioskop yang berjudul “the passion of the Christ” ($7.50) pukul 1.15 siang di Jalan East Illinois, AMC 21 theatre, masih di pusat kota Chicago. Malam hari saya menonton video tentang kehidupan religius di Amerika Serikat ini.
Minggu, 21 Maret 2004. Setelah bangun pagi pukul 6.40, saya berolah raga sedikit di basement kemudian berdoa pribadi di kamar. Pukul 9 pagi saya bersama Suster Jane pergi ke gereja Santa Theresia di Chinatown sementara salju turun namun tidak terlalu lebat bercampur dengan panas terik matahari. Dalam misa pukul 9.30 pagi, Petrus berkhotbah dan memperkenalkan para calon penerima sakramen krisma, yaitu 11 anak-anak yang kami dampingi. Mereka ada 11 anak yang juga bertugas menjadi putera-puteri altar dalam misa ini. Suter Jane kali ini bertugas mengajar anak-anak calon penerima sakaramen krisma dengan tema Baptis. Edi dan Lisa pasangan muda Indonesia katolik yang studi di Chicago dan keduanya dari Jawa Timur, teman kami, mentraktir Petrus dan saya untuk makan siang di restaurant Cina di Chinese Square. Pukul 2.30 sore saya pergi sendirian ke Argyle, Chicago Utara untuk berbelanja bahan-bahan makanan atau bumbu Indonesia. Sampai rumah pukul 5.30 sore, saya menjumpai tamu-tamu di rumah yaitu Pastor Herondi, sx dan seorang muda Amerika sekitar 35 tahun, yaitu Paul, mau live-in datang dan melihat Xaverian di rumah teologi kami di Chicago ini. Mereka berdua dari New Jersey-USA. Pukul 6.30 saya mendapat telepon dari Ibu Oey di Jakarta yang memberitahukan kabar dan keadaan Frater Setyawan di Mexico. Dia kemarin baru mengikrarkan kaul-kaul kekalnya di Guadalajara-Mexico, yaitu di sebuah rumah sakit, karena dia dalam keadaan sakit berat. Kita semua turut berdoa bagi dia seraya bersyukur atas kaul kekalnya ini. Pukul 7 malam, Jacques memimpin doa sore kami di kapel lalu makan malam bersama yang dimasak oleh Alejandro. Di basement setelah makan malam, saya mempertontonkan sebuah VCD dari Indonesia tentang Conforti yang dibuat oleh Pastor Otello Pancani, sx, kepada Paul dan Pastor Herondi, sx. Kemudian kami juga menonton sebuah kaset video tentang perayaan 50 tahun Xaverian di Mexico hingga selesai pukul 9.30 malam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment