Friday, June 03, 2005

29th Sunday in Ordinary Time, October 17, 2004

3) 29th Sunday in Ordinary Time, October 17, 2004

Monday, October 11, 2004. This night I was typing my application of CPE (Clinical Pastoral Education) and I was glad that I could contact to the supervisor of Alexian Brothers Health System at Elk Grove – Illinois and hopefully it will work for my summer program next year, 2005. I have a friend, a Philippino Alexian Brother who is my classmate in the theological reflection class at CTU and from him I got advice to apply my CPE program. Today also I got a letter from the director of MA program at CTU. It is written that I got an MA advisor, namely, Paul Lachance. I have checked it out that this professor is the one who will give a spirituality class for next spring semester 2005, New Millennium Spirituality that I plan to take it.

Tuesday, October 12, 2004. This morning my theological reflection group of CTU had a meeting class at my community house, the Xaverian theology house. In the evening we celebrated the 32nd birthday of Alexis, a Xaverian student from Cameroon-Africa.

Wednesday, October 13, 2004. At night after reading of my spirituality study, I contacted my brother in Indonesia and my oldest sister in Ponorogo. Good news for me that she gave birth a son last Monday, October 11, 2004 and they are healthy. She named him Kevin Suryajaya with 3.5 kgs. From my siblings, now I have two nephews and three nieces in Indonesia. In my busyness of study, I still try to remember of my family in Indonesia. I am glad that they are very well and I am looking forward them when I return to Indonesia most likely in 2007, three more years.

Thursday, October 14, 2004. At CTU I met Carmen Nanko to ask about how to fill out the form of CPE (Clinical Pastoral Education) program and hopefully next week I will send my application to the Alexian Brothers Health System in Elk Grove-Illinois.

Friday, October 15, 2004. In the morning Mass presided by Father Pascal I gave a reflection of Saint Theresa of Avila in which I took from my summer study of spirituality. I was impressed of the excerpt of the former general of the Jesuits, Pedro Arrupe who died in 1983 that I got this paper from my professor, Donna Orsuto from Rome-Italy: “Nothing is more practical than finding God, that is, than falling in love in a quite absolute, final way. What you are in love with, what seizes your imagination will affect everything. It will decide what will get you out of bed in the mornings; what you do with your evenings, how you spend your weekends, what you read, who you know, what breaks your heart, and what amazes you with joy and gratitude. Fall in love, stay in love, and it will decide everything.”
In the morning Alejandro and Petrus took me to my ministry site at David Darst Spirituality Center, close to Chinatown. There was a retreat of Dominican University students, one teacher and 4 students. I attended their reflection about solidarity, justice and peace and followed them to visit at Saint Pius X soup kitchen. It was interesting to know a soup kitchen of a parish that serves homeless people in their need of food. We helped in the warehouse to arrange bunch of food and we had opportunity to eat lunch with children of the school. Later, we helped to volunteer serving lunch to the homeless who came to the school hall/dinning room. There were about 120 homeless people coming to this lunch, mostly male, Latin American people and some African Americans and few were white people. The number of homeless who come to this soup kitchen are growing drastically in the last years according to a cook, a lady from Mexico at this place. I think it is my first time to see a soup kitchen with a lot of people in line to get food. I talked to a Mexican man who spoke English fluently since he has been living in the USA many years ago. In my reflection, how come this country has many homeless people and some people like at restaurant, cafeteria of university such as my school, CTU and SHST just throw away their leftover. The other volunteer of the David Darst Spirituality Center, George, felt bad when some people came lately and they couldn’t get food at this soup kitchen. At 1.30 p.m. we returned to the retreat center and discussed our activity regards the social justice and peace. We lasted our retreat with prayer and uttered a resolution each of us with lighting a candle. At 4.30 p.m. I returned home by public transportation. In the evening prayer, I saw three Xaverian students came to our house in Chicago, Harno, Valery and Francois. All night I spent my time to do my paper of Sacraments I and II.

Saturday, October 16, 2004. The whole morning and afternoon, I was at my own room, reading articles and planning to do my Interreligious Dialogue (Islam) paper. In the evening, almost all of us went to a banquet of the Centennial of Saint Therese Church, including the three guys from Franklin, Milawaukee. It was held at Alta Villa Banquet Hall on 430 N. Addison Road, Illinois, about 40 minutes from Hyde Park in order to raise fund for this parish. There were about 500 people coming to this event and most of us as the Xaverian students dressed up and took pictures together. We arrived home at 11 p.m. and had chatting with Harno and Petrus until at 1.15 a.m.

Sunday, October 17, 2004. In the morning, Ignas, Harno and I went to Saint Thomas the Apostle church to have Mass at 8 a.m. The three guys from Milwaukee (Harno, Francois and Valery) returned to their home in Franklin-Milwaukee after lunch taken by Alexis. The rest of the day, I did laundry and ironing my clothes, took a nap for a while and writing my Interreligious Dialogue paper and this journal. In the afternoon I cooked for the community: pizza, tom yum soup and fried rice.


3) Hari Minggu Biasa ke-29, 17 Oktober 2004

Senin, 11 Oktober 2004. Malam ini saya mengetik lamaran untuk CPE (Clinical Pastoral Education) dan saya senang karena saya dapat menghubungi supervisor untuk CPE dari Alexian Brothers Health System di Elk Grove dan semoga saja saya mendapatkannya untuk program musim panas saya tahun 2005 mendatang selama hampir tiga bulan. Saya memiliki seorang teman sekelas dalam matauliah refleksi teologi yang adalah seorang bruder asal Philipino dari tarekat Alexian Brothers dan darinya saya mendapatkan nasehat untuk melamar CPE program ini. Hari ini juga saya mendapatkan sebuah surat dari direktor program MA dari CTU. Tertulis dalam surat ini bahwa saya mendapatkan seorang penasehat akademis untuk studi MA spiritualitas saya yaitu Paul Lachance. Saya periksa dalam jadwa matakuliah ternyata dosen ini adalah dosen yang akan memberikan matakuliah berjudul New Millennium Spirituality untuk semester musim semi 2005 tahun depan yang rencanya akan saya ambil.

Selasa, 12 Oktober 2004. Pagi ini kelompok refleksi teologi saya dari CTU mengadakan pertemuan di rumah komunitas saya di Xaverian. Sore hari kami merayakan ulang tahun Frater Alexis asal Kamerun, ultahnya ke-32.

Rabu, 13 Oktober 2004. Malam hari setelah membaca bacaan kuliah spiritualitas, saya menelpon adik bungsu saya di Ponorogo-Indonesia dan kakak sulung saya. Kakak sulung saya ini baru melahirkan puteranya kedua di Ponorogo hari Senin, 11 Oktober 2004. Ia menamainya Kevin Suryajaya dan mereka dalam keadaan sehat wal’afiat dengan berat badan 3,5 kg. Dari para saudara-i kandung saya, sekarang saya memiliki 5 keponakan, dua cowok dan tiga cewek. Dalam kesibukan studi saya, saya masih mencoba untuk mengingat keluarga saya di Indonesia. Saya gembira bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja sambil menunggu dengan sabar kesempatan berjumpa mereka ketika saya pulang ke Indonesia, sekitar tahun 2007, tiga tahun lagi.

Kamis, 14 Oktober 2004. Di CTU saya bertemu Carmen Nanko untuk menanyakan cara mengisi formulir CPE (Clinical Pastoral Education) dan semoga minggu depan saya akan mengirimkan lamaran CPE ini ke Alexian Brothers Health System di Elk Grove-Illinois.

Jumat, 15 Oktober 2004. Di pagi hari misa dipimpin oleh Pastor Pascal, saya memberikan refleksi tentang Santa Theresa Avila yang kita peringati hari ini di mana saya ambil renungan ini dari kuliah musim panas (spiritualitas) lalu. Saya terkesan dengan kutipan dari matan general Jesuit yaitu Pedro Arrupe yang meninggal dunia tahun 1983 di mana aku mendapatkan artikel ini dari dosen yang bernama Donna Orsuto dari Roma-Italia: “ Tak ada yang lebih praktis dibandingkan menemukan Allah, yaitu jatuh cinta secara agak mutlak, jalan akhir. Engkau jatuh cinta dengan apa, apa yang merampas angan-anganmu akan mempengaruhi segalanya. Ini akan menentukan apa yang membuatmu bangun dari tidurmu setiap pagi hari; apa yang akan kamu lakukan dengan hari-hari malammu, bagaimana kamu menggunakan waktu akhir pekanmu, apa yang kamu baca, apa yang kamu ketahui, apa yang membuat hatimu hancur dan apa yang menakjubkan kamu dengan penuh sukacita dan syukur. Jatuh cinta, tinggal dalam cinta, dan ini akan menentukan segalanya.”
Di pagi hari Alejandro dan Petrus mengantar saya ke tempat kerasulan saya di David Darst Spirituality Center, dekat dengan Chinatown. Ada acara retret untuk para mahasiswa-i Dominican University, satu dosen dan empat mahasiswa. Saya mengikuti renugnan tentang solidaritas, keadilan dan damai dan mengikuti mereka mengunjungi sebuah dapur umum bernama Saint Pius X. Ini hal yang menarik mengenal sebuah dapur umum milik sebuah paroki yang melayani orang-orang tuna wisma dalam memenuhi kebutuhan makanan mereka. Kami membantu di gudang kecil bahan makanan mengatur makanan yang menjadi stok untuk dapur umum ini dan kami memiliki kesempatan untuk makan siang dengan anak-anak sekolah. Selanjutnya, kami membantu melayani pembagian makanan siang bagi para tuna wisma yang datang ke tempat ini yaitu di hall sekolah untuk makan siang ini. Ada sekitar 120 orang tuna wisma datang untuk makan siang kali ini, kebanyakan adalah kaum pria, orang Amerika Latin dan beberapa orang African American dan beberapa orang kulit putih. Jumlah para tuna wisma yang datang ke tempat ini bertambah secara drastis di akhir tahun-tahun belakangan ini, sesuai penuturan ibu dapur yang berasal dari Mexico yang telah bekerja di tempat ini sekian tahun lamanya. Saya kira ini adalah kali pertamanya saya melihat dapur umum dengan banyak orang antri mengambil jatah makanan. Saya bercakap-cakap dengan seorang Mexico yang bernama San Francesco yang fasih berbahasa Inggris karena sudah lama tinggal di USA. Dalam renungan saya: bagaimana mungkin negara USA ini memiliki banyak sekali tuna wisma dan sebagian orang seperti di restaurant, kafeteria di universitas seperti sekolahku sendiri di CTU dan SHST begitu saja membuang sisa-sisa makanan mereka. Seorang staff dari David Darst Spirituality Center bernama George merasa sedih melihat beberapa orang yang datang terlambat dan mereka tidak mendapat jatah makanan karena sudah habis. Pukul 1.30 sore kami kembali ke rumah retret dan berdiskusi tentang kegiatan yang kita jalani seharian ini berhubungan dengan keadilan sosial dan damai. Kami mengakhiri retret ini dengan doa dan mengutarakan niat-niat pribadi dengan menyalakan lilin. Pukul 4.30 sore saya pulang kembali ke rumah dengan naik kereta dan bis. Dalam doa sore di rumah, saya melihat ketiga frater SX dari Milwaukee sudah di Chicag yaitu Harno, Valery dan Francois. Sepanjang malam saya mengerjakan tugas paper Sakramen I dan II.

Sabtu, 16 Oktober 2004. Sepanjang pagi hari dan sore hari saya di kamar, membaca artikel dialog antar agama dan merencanakan paper (Islam). Di sore hari, hampir kami semua pergi ke acara pesta makan malam untuk peringatan 100 tahun paroki Saint Therese Chinatown, termasuk ketiga frater SX dari Milwaukee. Pesta ini diadakan di Alta Villa Banquet Hall on 430 N. Addison Road, Illinois, sekitar 40 menit dari Hyde Park untuk mencari dana bagi gereja ini. Ada sekitar 500 orang datang ke perjamuan ini yang tiap tiketnya berhariga $ 65,- dan kami para frater SX sebagian besar mengenakan pakaian resmi, berjas dan berdasi lalu kami berfoto bersama. Kami tiba di rumah pukul 11 malam dan saya bercakap-cakap dengan Petrus dan Harno sampai jam 1.15 dini hari.

Minggu, 17 Oktober 2004. Di pagi hari ini, saya bersama Ignas dan Harno ikut misa pukul 8 di gereja Santo Thomas Rasul dekat rumah ini. Sisa hari ini saya gunakan untuk mencuci dan menyeterika pakaian lalu istirahat sejenak dan mengerjakan tugas paper dialog antar agama serta menulis jurnal mingguan ini. Ketiga frater dari Milwaukee pulang kembali ke rumah mereka di Franklin-Milwaukee setelah makan siang, diantara oleh Alexis. Sore hari saya memasak untuk komunitas di sini: Pizza, sup Tom Yum dan nasi goreng.

No comments: