Friday, June 03, 2005

4th Sunday of Advent, December 19, 2004

3) 4th Sunday of Advent, December 19, 2004

Monday, December 13, 2004. In the morning I had a short colloquium with Father Rocco. After Sacraments I class, I met Father Gil Ostdiek, OFM, my academic advisor, asking about Canon Law course at J-term. I should take this course partly especially in the session of Sacrament of Penance that I did not received yet when I studied it in Indonesia. In the afternoon from 1 to 2.15 I attended the last class of Sacraments II taught by Richard McCarron. I will have an oral exam of this course on next Monday at 11 a.m. about the Eucharistic Theology. I started to finish my final paper of Spirituality.

Tuesday, December 14, 2004. The whole morning till afternoon I finished up my final paper of spirituality. In the afternoon I attended the last class of Interreligious Dialogue in Asia taught by Edmund Chia. The first part we had evaluation of this course and submitted the final exam. The second part we watched some videocassettes of Interreligious Dialogue in Asia. For the first time I watched Seimeizan interreligious Dialogue in Japan in which a Xaverian Italian priest, Franco Sottocornola lives together with a Buddhist monk and some other members of their community which is located in the peak of mountain. I have heard a lot about him and seen his picture and now I get to know his ministry in Japan. My professor, Chia had been visiting this place and he’s very impressed with the beauty of the nature and the program of this interreligious dialogue in Seimeizan, Japan. We watched also two Maryknoll missions in Thailand and Bangladesh: one Maryknoll priest has a ministry among the Buddhist monk in Thailand. The other Maryknoll priest, named Father Bob whom I met him last summer at CTU, works and lives in Bangladesh among the poor Muslim neighborhood. I was impressed as well with his style of life that was the same simplicity on the film as well as his actual appearance when I met him at CTU during my summer classes 2004. He rode a bicycle on the streets of Bangladesh villages and helped people who have problem in their daily lives. After coming home and talking about him with Dharmawan, then Dharmawan told me that Father Bob had been in Franklin-Milwaukee visiting Father Dominic, SX, who also ever had mission also in Bangladesh.

Wednesday, December 15, 2004. In the morning Wawan and I had the last class of Sacraments I with Richard Fragomeni as the professor in which we also had to submit our final paper about RCIA. Today also I still tried to finish my final paper of Spirituality for tomorrow morning and finally in the evening I printed it out, 23-page paper with the title: Saint Augustine’s conversion on the Book VIII of Confession for the Catechumens. In the supper we celebrated the 55-year birthday of our rector, Father Rocco Puopolo, SX and this time also Ignas cooked for us. I remember also that today in Jakarta is already December 16th and I called up my second older sister to congratulate her 32nd birthday and she told me that she is conceiving her third child in the second month. She hopes that this time she will have a son since the first and the second ones are girls.

Thursday, December 16, 2004. In the morning I attended the last class of foundation and method of study spirituality (Mary Frohlich) and submitted my final paper. Father Victor Mosele, SX and a young guest named Peter from Champagne-Illinois visited our community here. At night I was watching a DVD of Gospel of John.

Friday, December 17, 2004. The whole day I stayed at house to study theology of Eucharist for final oral exam on next Monday. In the afternoon I got a phone call from a supervisor of CPE of Alexian Brothers Health System, named James Gullickson and he told me that about two weeks he will invite me to have interview regard my summer Clinical Pastoral Education 2005. In the afternoon I cooked for our community here: two different kind of soups (rawon and sayur asin/baikut).

Saturday, December 18, 2004. In the morning I did clean some places of this house, basement and the third floor. In the evening we did novena of Christmas at our chapel. At night I wrote some birthday cards to be sent to some family and friends in Indonesia. From the SX Flesh I read that the Indonesian Xaverian province has a website: http://xaverindo.org then I tried to search it. Congratulation to Father Otello Pancani, SX for this great job.

Sunday, December 19, 2004. I had a Mass at Saint Thomas church at 10 a.m. and we (Petrus, Ignas, Dharmawan, one friend from DeKalb and I) visited Syafa at her apartment and Syafa offered us lunch. After took a rest a while I continued to study of theology of Eucharist, especially in the question on: the meaning of Christ is truly, really and substantially presents in the Eucharist for tomorrow oral exam at CTU at 11 a.m.


3) Hari Minggu Advent Keempat, 19 Desember 2004

Senin, 13 Desember 2004. Pagi hari saya bertemu rektor saya, Pastor Rocco untuk colloquium. Setelah kuliah sakramen I saya bertemu Pastor Gil Ostdiek, OFM, penasehat akademik saya di CTU untuk menanyakan kuliah Hukum Gereja di bulan Januari nanti. Saya harus mengambil matakuliah ini sebagian khususnya materi tentang sakramen rekonsiliasi yang menurut hemat saya belum pernah saya dapat ketika studi teologi di Jakarta-Indonesia. Di sore hari dari jam 1 hingga 2.15 saya ikut kuliah terakhir Sakramen II yang diajar oleh Richard McCarron. Saya akan mengikuti ujian lisan dalam kuliah ini hari Senin depan pukul 11 tentang Teologi Ekaristi. Saya mulai menyelesaikan tugas paper akhir saya untuk kuliah Spiritualitas.

Selasa, 14 Desember 2004. Sepanjang pagi dan sore hari saya mengerjakan tugas paper akhir spiritualitas. Sore hari saya mengikuti kuliah terakhir Dialog Antaraagama di Asia yang diajar oleh Edmund Chia. Bagian pertama kelas ini kami mengadakan evaluasi dan mengumpulkan ujian akhir yang kami kerjakan di rumah dalam waktu seminggu terakhir ini. Bagian kedua kami menonton tiga film tentang dialog antar agama di Asia. Untuk kali pertamanya saya menonton video tentang dialog antaragama Seimeizan di Jepang di mana seorang pastor Xaverian asal Italia yang bernama Franco Sottocornola tinggal bersama dengan seorang biksu Buddha dan beberapa anggota komunitas lain termasuk suster biarawati yang memiliki tempat di puncak gunung. Saya pernah mendengar banyak hal tentang misi Xaverian di Jepang ini namun hanya melalui cerita dan photo dan kini saya mengetahui lebih jelas karya kerasulan pastor SX ini di Jepang. Dosen saya, Chia pernah mengunjungi tempat ini dan ia sungguh terkesan dengan keindahan dan keasrian tempat ini dan juga program dialog di Seimeizan, Jepang ini. Kami menonton dua film lain tentang misi tarekat Maryknoll di Thailand dan Bangladesh: satu pastor Maryknoll memiliki sebuah karya kerasulan di antara para bhiksu Buddha di Thailand. Seorang pastor Maryknoll lainnya bernama Pastor Bob yang pernah saya jumpai di CTU musim panas lalu, bekerja dan tinggal di Bangladesh di antara kaum Muslim yang cukup miskin. Saya berkesan juga dengan gaya hidup pastor asal Amerika ini yang sama sederhananya ketika saya lihat di film begitu pula ketika saya melihat penampilan luarnya ketika bertemu dia dalam kuliah musim panas 2004 di CTU. Dalam film ia mengayuh sepeda untanya (seperti sepeda saya dulu di Jakarta) di jalan-jalan desa Bangladesh dan membantu penduduk setempat yang menghadapi masalah kesehatan dan kemiskinan dalam hidup keseharian mereka. Setelah saya pulang ke rumah dan berbincang dengan Dharmawan, lalu Dharmawan cerita padaku bahwa Pastor Bob ini pernah berkunjung ke komunitas Xaverian di Franklin-Milwaukee mengunjungi Pastor Dominic, SX yang juga pernah bertugas di Bangladesh.

Rabu, 15 Desember 2004. Pagi hari Wawan dan saya mengikuti kuliah Sakramen I dengan dosennya Richard Fragomeni di mana kami juga harus menyerahkan paper terakhir kami tentang RCIA (katekumenat). Hari ini juga saya masih mencoba untuk menyelesaikan paper akhir saya dalam matakuliah Fondasi dan Metode dalam studi Spiritualitas untuk esok pagi dan akhirnya saya dapat mencetaknya, 23 halaman dengan judul: Pertobatan Santo Agustinus dalam buku VIII Confession untuk para katekumen di Indonesia. Saat makan malam kami merayakan hari ultah rektor kami yang ke-55, Pastor Father Rocco Puopolo, SX dan kali ini Ignas memasak untuk komunitas. Saya ingat juga bahwa hari ini di Jakarta sudah tanggal 16 Desember dan saya menelpon kakak perempuan saya kedua untuk mengucapkan hari ultahnya ke-32 dan ia bercerita padaku bahwa ia sedang mengandung di bulan keduanya. Ia berharap mendapatkan anak ketiganya ini laki-laki karena anak pertama dan kedua adalah cewek yang sudah berusia 4 dan 6 tahun, Febbe dan Kezia.

Kamis, 16 Desember 2004. Pagi hari saya mengikuti kuliah terakhir untuk matakuliah fondasi dan metode study spirituality yang diajar oleh Mary Frohlich, RSCJ dan menyerahkan paper akhir 22 halaman tentang pertobatan Santo Agustinus. Pastor Victor Mosele, SX dengan seorang muda dari Champagne-Illinois bernama Peter mengunjungi komunitas kami di sini. Malam hari saya menonton DVD tentang Injil Yohanes.

Jumat, 17 Desember 2004. Sepanjang hari saya tinggal di rumah untuk mempersiapkan diri ujian lisan teologi Ekaristi di hari Senin depan. Sore hari saya dapat telepon dari supervisor CPE Alexian Brother Alexian Brothers Health System bernama James Gullickson dan ia memberikan pesan bahwa sekitar dua minggu mendatang saya akan diundangnya untuk wawancara sehubungan dengan program Clinical Pastoral Education untuk musim panas 2005 selama 3 bulan untuk memenuhi matakuliah Ministry Practicum II dari CTU. Sore hari saya memasak untuk komunitas saya di sini, dua macam sup: rawon dan sayur asin/baikut.

Sabtu, 18 Desember 2004. Pagi hari saya membersihkan basement dan juga lantai tiga. Sore hari kami berdoa novena Natal di kapel. Malam hari saya menulis beberapa kartu natal untuk siap dikirim ke keluarga dan teman di Indonesia. Dari SX Flesh siang ini saya baca bahwa propinsi Xaverian Indonesia sudah memiliki webstie sendiri yaitu: http://xaverindo.org lalu saya coba membukanya. Selamat untuk Pastor Otello Pancani, SX atas karya agungnya ini.

Minggu, 19 Desember 2004. Saya mengikuti misa di gereja Santo Thomas pukul 10 pagi dan kami (Petrus, Ignas, Dharmawan, seorang teman dari DeKalb dan saya sendiri) mengunjungi Syafa di apartemennya dan ia menawari makan siang dengan menu istimewa: ikan asin. Setelah isitirahat sejenak saya melanjutkan lagi studi teologi ekaristi, khususnya menjawab pertanyaan tentang: arti Kristus benar, sungguh dan secara substansial hadir dalam Sakramen Ekaristi untuk ujian lisan besok pagi jam 11 di CTU dengan dosennya Richard McCarron.

No comments: