1) 23rd Sunday in Ordinary Time, September 05, 2004
Monday, August 30, 2004. We had Mass at 7.15 led by Father Rocco and today we had worked to clean our house. With Father Victor and Ignas, I worked at the chapel cleaning the windows and rearranged the chairs. With Alejandro, I brought the curtain of the chapel to a laundry store; it’s too expensive because we have to pay $ 190,- This noon, I got my digital camera sent via UPS. In the evening Dharmawan came to Chicago. This night I called up Harno in Jakarta before he leaves for Chicago on August 31.
Tuesday, August 31, 2004. I attended a Mass at 7.15 led by Father Victor and then we continued to work to clean the third floor with Father Victor and Ignas. At noon, I went to LSTC bookstore to buy some books for my theology study at CTU. At night I did laundry of my own clothes while I listened to a tape of Spanish lesson.
Wednesday, September 01, 2004. I was attending our Mass at 7.15 led by Father Pascal then I went to LSTC bookstore to return a book that we have in our library. At 9.30 a.m. Petrus, Victor and I headed to O’Hare airport to pick up Harno, an Indonesian Xaverian student. He came out to meet us at 12.15 p.m. after took a process of immigration. Welcoming our confrere, we had lunch at Chinese Buffet Restaurant at Chinatown and this time Petrus paid for all of us. IN the afternoon also, two Xaverian students from Cameroon, namely, Francois and Valeri came to our community in Chicago. They were picked up by Jacques at O’Hare airport. In the evening we had a reunion with Suharno together with Dharmawan and Ignas. We’re five Indonesian Xaverian students now study in the USA including Petrus and I. Harno brought some things for us and I got some gifts from the kindness of Mother Oey in Raptim-Jakarta.
Thursday, September 02, 2004. We’re about 16 Xaverians attending a morning Mass at 7.15 presided by Father Rocco. With three new guys and Petrus, I went to LSTC bookstore and to Chinatown. We introduced the new Xaverian students to our Chinese Mission in Chinatown. Father Michael cooked for us and we had lunch together with Father Aniello as well after walking to Chinese Square and visited Edi at his apartment. In the afternoon before we returned to Hyde Park, Petrus drove us to see downtown Chicago. We had Holy Hour at 5 p.m. guided by Father Victor. At my room, I did my routine job writing my own story, my daily journal.
Friday, September 03, 2004. We had a Mass at 7.15 a.m. then together with three new theology students (Pascal, Dharmawan and Ignas) and three new English students (Valery, Francois and Harno), I went to LSTC bookstore to buy some books. Then we visited Syafa and introduced the new Xaverian students to her. I invited Francois and Valery to go to downtown Chicago by CTA bus and treated them to eat Chinese food at Water Tower Mall. We were rushing to go home because at 1 p.m. both new students from Cameroon will go with Jacques to pick up Alexis at O’Hare airport who was coming back from vacation in Cameroon. After supper, we as community of Xaverian theology in Chicago headed to Milwaukee to plan our community project of life from Saturday to Monday.
Saturday, September 04, 2004. At 7.45 a.m. we had morning prayer and Mass led by Father Alfredo in chapel of Franklin community. At 9.30 a.m. facilitated by Father Victor Bongiovanni, we discussed about the Eucharist. It was continued by Father Rocco at 3 p.m. telling our own stories. This year our community in the Xaverian theology – Chicago has 13 members, namely: three priests (Fathers: Rocco, Victor Bongiovanni, Pascal Kazanziki) and 10 students: Petrus, Denny, Dharmawan and Ignatius (Indonesians), Victor, Jesus and Alejandro (Mexicans), Alexis (Cameroonian), Pascal Atumisi and Jacques (Congolese). After evening prayer and supper, we continued to tell our stories and finished at 9.45 p.m. I was happy to know other’s story, especially to know background of my brothers in my Xaverian community. It’s a good start to continue my vocation journey in our formation house in Chicago, understanding each other and making mutual brotherhood in the spirit of Conforti as our founder, to make one world one family.
Sunday, September 05, 2004. We had morning prayer at 9 a.m. then we had meeting led by Father Pascal and Father Victor, reviewing our values in our religious life. At 11.30 a.m. we had a Mass led by Father Ivan. At 3 p.m. we continued our meeting with project of life guided by Father Pascal. At 6 p.m. we had holy hour led by Petrus and Victor Hugo. At 7 p.m. we had dinner Pizza and ice cream then watching a videocassette, an American-Mexican film.
On Monday evening, September 06, 2004, we returned to Chicago to start our lives. On Tuesday we will begin our theology study at CTU with semester system that will last on December 20th. Hopefully, I will keep my strength and enthusiasm to endure entire of my dimension lives (study, ministry, community, consecrated life, and personality) properly and faithfully. As I start this second year of theology, I believe that the prayers of many friends will help me in order to be fervent living out my vocation toward missionary-religious-priesthood, more creatively and faithfully writing my life experience on this journal. Thank you.
1) Hari Minggu Biasa ke-23, 05 September 2004
Senin, 30 Agustus 2004. Kami merayakan misa pukul 7.15 pagi dipimpin oleh Pastor Rocco dan hari ini kami bekerja bakti membersihkan rumah sebelum masuk kuliah minggu depan. Dengan Pastor Victor dan Ignas, saya bekerja di kapel membersihkan jendela dan mengatur kembali posisi kursi-kursi dan komposisi kapel. Dengan Alejandro, saya pergi membawa kelambu kapel ke sebuah laundry; biaya untuk laundry ini cukup mahal rupanya, sekitar $ 190. Siang ini, saya mendapatkan sebuah paket kamera digital merk Kodak yang dikirim melalui UPS. Sore hari Dharmawan tiba di Chicago dari Milwaukee. Malam ini saya mencoba menelpon Harno di Jakarta sebelum dia berangkat menuju Chicago tanggal 31 Agustus.
Selasa, 31 Agustus 2004. Saya menghadiri misa pukul 7.15 pagi dipimpin oleh Pastor Victor dan kemudian saya melanjutkan kerja bakti membersihkan lantai tiga dengan Pastor Victor dan Ignas. Siang hari, saya pergi ke toko buku LSTC untuk membeli buku-buku untuk keperluan kuliah teologi semester ini di CTU. Malam harinya, saya mencuci baju dan menyeterika sambil mendengarkan kaset tape pelajaran bahasa Spanyol.
Rabu, 01 September 2004. Saya mengikuti misa pukul 7.15 pagi dibawakan oleh Pastor Pascal lalu saya pergi ke toko buku LSTC untuk mengembalikan sebuah buku yang sudah kami punyai di perpustakaan kami di sini. Pukul 9.30 a.m. Petrus, Victor dan saya pergi menuju bandara O’Hare, Chicago untuk menjemput Harno, seorang frater Xaverian asal Indonesia, adalah adik kelas saya beda setahun. Ia baru muncul menemui kami sekitar pukul 12.15 siang setelah melalui proses keimigrasian. Menyambut kedatangannya, kami makan siang di sebuah restauran China Buffet di Chinatown dan kali ini Petrus mentraktir kita semua. Sore harinya, dua frater SX juga tiba di Chicago; mereka berasal dari Kamerun, Afrika dan dijemput oleh Jacques di bandara O’Hare. Mereka adalah Francois dan Valeri. Malam harinya kami bereuni bersama Harno dengan Dharmawan dan Ignas. Kami sekarang ini ada lima frater SX Indonesia studi di USA ini termasuk saya dan Petrus. Harno membawa barang-barang titipan dari Indonesia dan saya mendapatkan titipan dari Ibu Oey-Raptim Jakarta.
Kamis, 02 September 2004. Kami ada sekitar 16 Xaverian mengikuti misa pagi pukul 7.15 dipimpin oleh Pastor Rocco. Bersama ketiga frater SX yang baru tiba kemarin, Petrus dan saya pergi ke toko buku LSTC lalu ke Chinatown, Chicago. Kami memperkenalkan ketiga frater ini tentang gereja misi Xaverian di Chinatown Chicago. Pastor Michael memasak untuk kami dan kami makan siang bersama-sama termasuk juga Pastor Aniello Salicone setelah berjalan-jalan di Chinese Square dan mengunjungi sekalian apartemen Edi, teman asal Indonesia. Sore harinya sebelum kembali ke Hyde Park, Petrus mengantar kami jalan-jalan naik mobil bermerk Lumina kuning muda di downtown Chicago sementara Harno sudah tertidur-tidur karena kenyang dan capek. Jam 5 sore selama hampir sejam, kami merayakan adorasi/sembah sujud sebagai tradisi Xaverian, dipimpin oleh Pastor Victor. Malam hari, saya mengerjakan tugas rutin saya yaitu menulis kisah pengalaman saya, jurnal harian ini.
Jumat, 03 September 2004. Kami merayakan misa pukul 7.15 pagi, kemudian bersama dengan tiga frater Xaverian yang akan mulai studi teologi di Chicago (Pascal, Dharmawan and Ignas) dan tiga frater SX yang akan studi bahasa Inggris di Milwaukee (Valery, Francois and Harno), saya pergi ke toko buku di Lutheran School of Theology untuk membeli beberapa buku teologi. Lalu kami mengunjungi Syafa yang apartementnya dekat LSTC ini. Saya mengajak dua frater SX baru dari Kamerun, Francois dan Valery pergi jalan-jalan ke downtown Chicago dengan naik bis CTA dan mentraktir mereka makan Chinese food di Water Tower Mall. Kami buru-buru pulang ke Hyde Park karena pukul satu siang kedua frater baru ini akan diajak Jacques pergi ke bandara O’Hare untuk menjemput Alexis yang baru saja pulang liburan dari Kamerun. Setelah makan malam, kami semua dari komunitas teologi SX di Chicago pergi ke Milwaukee untuk membahas proyek hidup bersama untuk setahun ke depan ini yang berlangsung dari Sabtu hingga Senin.
Sabtu, 04 September 2004. Pukul 7.45 pagi kami berdoa pagi di kapel komunitas SX di Franklin-Milwaukee dilanjutkan dengan misa oleh Pastor Alfredo. Pukul 9.30 pagi dipandu oleh Pastor Victor Bongiovanni, kami berdiskusi tentang Ekaristi. Pertemuan dilanjutkan dengan sharing pengalaman pribadi oleh kami masing-masing dipandu oleh Pastor Rocco dimulai pukul 3 siang. Tahun ini komunitas teologi SX kami di Chicago terdiri dari 13 orang, yaitu tiga pastor (Pastors: Rocco, Victor Bongiovanni, Pascal Kazanziki) dan 10 frater: Petrus, Denny, Dharmawan dan Ignatius (asal Indonesia), Victor, Jesus dan Alejandro (asal Mexico), Alexis (asal Kamerun), Pascal Atumisi dan Jacques (asal Congo). Setelah doa sore dan makan malam, kami melanjutkan sharing pengalaman pribadi asal-usul kami serta jalan panggilan kami menuju Xaverian hingga selesai pukul 9.45 malam. Saya sungguh senang dan puas mengetahui kisah pribadi serta panggilan para anggota keluarga saya di komunitas teologi SX di Chicago ini. Inilah yang kurindukan sejak tahun lalu dan baru terpenuhi saat ini. Ini suatu langkah awal yang sungguh bagus untuk melanjutkan perjalanan panggilan saya di rumah pembinaan SX di Chicago ini, memahami satu sama lain serta hidup dalam semangat kekeluargaan dalam bendera Conforti (Xaverian) sebagai pendiri serikat kami tercinta kami, membuat satu dunia menjadi satu keluarga.
Minggu, 05 September 2004. Kami berdoa pagi pukul 9 pagi lalu kami mengadakan pertemuan dipimpin oleh Pastor Pascal dan Pastor Victor, melihat kembali nilai-nilai keutamaan dalam hidup religius. Pukul 11.30 siang kami mengadakan misa dipimpin oleh Pastor Ivan, propinsial SX kami di USA ini. Pukul 3 sore, kami melanjutkan pertemuan kami dengan program hidup bersama dipandu oleh Pastor Pascal. Pukul 6 sore, kami mengadakan adorasi/sembah sujud dipandu oleh Petrus dan Victor Hugo. Pukul 7 sore kami santap malam bersama dengan menu Pizza dan es krim lalu menononton video bersama, sebuah film American-Mexican.
Hari Senin sore, 06 September, 2004, kami kembali ke Chicago untuk memulai kehidupan kami di rumah teologi SX. Hari Selasa besok kami akan memulai studi teologi kami untuk tahun ajaran 2004/2005 dengan sistem semester (sebelumnya quarter) yang akan berakhir tanggal 20 Desember. Saya berharap dapat mempertahankan semangat dan antusiasme menjalani seluruh dimensi kehidupan saya di sini (studi, kerasulan, hidup bersama di komunitas teologi SX-Chicago, hidup sebagai religius dan kepribadian) selayaknya dan dengan penuh kesetiaan. Dengan memulai tahun kedua teologi saya di Chicago ini, saya percaya bahwa doa dan dukungan dari sekian banyak sahabat, teman dan keluarga di mana pun saja berada termasuk Anda sekalian yang membaca surat ini, akan sangat membantu saya agar selalu rajin dan setia menghidupi hidup panggilan menuju imamat-religius-misioner di SX tercinta, lebih kreatif serta setia menulis pengalaman hidup saya melalui jurnal ini. Terima kasih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment