1) 2nd Sunday of Advent, December 05, 2004
Monday, November 29, 2004. In the morning at 10 a.m. I attended the class of Sacraments I in which at this time an associate professor named Aileen Crowley gave us a session about the celebration of sacraments of Initiations (Baptism-Confirmation-Eucharist) with showing her video-cassette, produced by herself in 1992 on the Vigil Easter that took place in a parish in Pasadena-Texas. We watched it at the class attentively and for the first time I saw a confirmation rite took place after the immersion baptism in which the priest poured out oil of chrism on the head of neophytes (newly baptized) then he rubbed the oil on the whole head. It was just abundant symbols both water and oil. It reminded me when I received the baptism on the 24 December 1990 (16 year-old) and the confirmation in 1991 with minimal water and oil. As I watched and was struck by this celebration, I thought that it doesn’t mean that grace of sacraments that I received was less than one who received abundantly water and oil. From the RCIA course, I could learn many things that I never knew before especially periods and steps also rites for catechumenate process even though I underwent and involved in a such thing in the catechumenate ministry in Jakarta-Indonesia but it’s not that complete like I learn of this class. In one side I think it’s just repetition what I have done but on the other side I learn the law and intact process of what we name in the USA with RCIA (Rites of Christian Initiation of Adults), but it does not stand for Roman Catholic In America.
Tuesday, November 30, 2004. In the morning I had a theological reflection in SVD’s house and it’s the last time we met as a group in this Fall Semester and we meet again on February 8, 2005 in the Spring Semester. At 2.20 p.m. Ignas drove me to my ministry site, David Darst Center in order to meet my supervisor of ministry, Sister Paula, OSF to ask her signature on my Ministry Practicum evaluation course while the day was raining incessantly. At night I had Interreligious Dialogue class and it’s the last class that we presented our weekly paper then we will meet again at the last class on December 14 while I have to finish my final paper and final exam which will be sent via e-mail next week. At night I read and learned about RCIA course.
Wednesday, December 01, 2004. Before going to CTU, I read once again about the Sacraments I (RCIA course) since we had a final test for this RCIA course with 21 questions in which 10 of them were the same questions that he gave us in the early course. We have done with the RCIA matter and next week we start with Rite of Penance till the end of this semester. In the afternoon and night I spent my precious time with typing this journal and doing my Interreligious Dialogue final paper. Since in Indonesia right now is already on December 2nd, so I called up Father Geremia, SX in the Xaverian philosophy house in Jakarta to give congratulation for his birthday. He gave me a message to give salutation to Dharmawan by tomorrow for his birthday as well at the same date with him.
Thursday, December 02, 2004. In the morning I attended a class of Spirituality in which there were four students presented their part of final paper and I have to do so next week. The whole afternoon I was trying to use power point in the computer for this presentation next week; it’s the first time I will be using it and hopefully it works since I saw one student used a floppy disk for her presentation today. After the Holy Hour led by Dharmawan, we had supper and celebrated 28th year birthday of Dharmawan. In the community meeting that lasted for one hour, Father Victor gave us some of his researched-teachings about Lectio Divina in a community then comparing the method of Benedictine and Jesuit. It seemed that this spiritual practice is emphasized in the Xaverian formation that is not beneficial for us as religious persons but also for our ministry for the faithful in our ministry now and the future.
Friday, December 03, 2004. Today is the feast of Saint Francis Xavier in which nothing special except the Mass in the morning presided by Father Victor lasted in one hour dedicated to this special feast. From 9 a.m. to 4 p.m. I attended a Pearls and Treasures Workshop at CTU with the topic of Personnel Issues. In the evening Ignatius and Dharmawan took me to my ministry site, David Darst Center then I spent my weekend at this retreat house. Starting on Thursday night, a group of the retreat from the Edgewood Catholic High School in Madison, Wisconsin comprised of seven junior students and two teachers had a weekend retreat. All prayer was led by the students with their creativity.
Saturday, December 04, 2004. In the morning I helped Sister Paula and Gayle prepare breakfast for the retreatans, prayed together at the chapel then we visited Hyde Park Kenwood Interfaith Council Food Pantry to volunteer some little works. In the afternoon, we visited a youth center and accompanying children mostly African-American youth playing games. At 5 p.m. we went back to the retreat center and I helped Sister Paula and Gayle prepare dinner. We had discussion about our experience today at night session.
Sunday, December 05, 2004. After having breakfast, all the retreatans volunteered cleaning the retreat house in the different posts as they chose yesterday before they leave this center. At 11 a.m. we had Mass at the SPRED chapel close to the retreat house. It’s the second time I came to this place that is used for mentally disabled Catholic faithful in Archdiocese of Chicago every first Sunday in a month. The retreat was closed by the teachers with prayer at the David Darst’s chapel. At 1 p.m. I headed to Hyde Park by CTA and continued to do my last two weeks studying at CTU for this Fall Semester. At night after evening prayer, I was invited by Petrus to attend his Mass practicing at Saint Therese Church Chinatown for his presiding course of CTU. It was attended also by some Indonesian friends and some Xaverian brothers.
1) Hari Minggu Advent Kedua, 05 Desember 2004
Senin, 29 November 2004. Di pagi hari pukul 10 saya mengikuti kuliah Sakramen I di mana kali ini Aillen Crowley, dosen rekanan memberikan kuliah tentang perayaan sakramen Inisiasi (Baptis-Krisma-Ekaristi) dengan mempertunjukkan sebuah kaset video hasil produksi dia sendiri di malam Paskah tahun 1992 yang mengabil tempat di sebuah gereja Katolik di Pasadena-Texas. Kami menontonnya di kelas dengan penuh perhatian dan untuk kali pertamanya saya melihat suatu ritual untuk sakramen Krisma diadakan setelah pembaptisan selam di mana pastor/pemimpin upacara menuangkan minyak krisma di kepala ‘neophtyes’/baptisan baru lalu pastor ini menjamah kepala baptisan baru ini dengan meratakan minyak yang berlimpah ini di seluruh kepala sampai menetes ke dahi, mata, wajah, wah pokoknya rata semua penuh minyak. Ini sungguh mandi/keramas minyak, berlimpah ruah minyak dan juga air di kolam untuk pembaptisan sebelumnya. Ini semua mengingatkan pada upacara pembaptisan saya pada tanggal 24 Desember 1990 (16 tahun) dan juga sakramen krisma saya di tahun 1991 di Madiun dengan simbol air dan minyak yang minim, tidak seperti di video ini. Ketika saya menonton video ini dan kagum pada perayaan ini, saya berpikir bahwa hal ini tidak berarti bahwa rahmat sakramen yang saya terima ketika saya menerima sakramen baptis dan krisma dengan kuantitas jauh lebih sedikit dalam hal air dan minyak adalah kurang dari seorang yang menerima simbol air dan minyak ini dengan berlimpah. Dari kuliah RCIA ini, saya dapat belajar banyak hal yang saya tidak pernah ketahui sebelumnya khususnya tentang periode dan tahap-tahap dalam proses katekumenat ini kendati saya mengalami dan terlibat dalam hal semacam ini dengan kerasulan di bidang katekumenat di Jakarta-Indonesia namun apa yang kualami tidaklah selengkap yang saya pelajari di kuliah ini. Di satu pihak saya berpikir kuliah ini hanyalah pengulangan dari apa yang sudah saya alami sendiri namun di sisi lain saya mempelajari aturan resmi/hukum yang ditentukan Gereja Katolik dengan ‘Editio Typica’ keluaran 1972 serta proses lengkap apa yang di Amerika Serikat ini disebut dengan RCIA (Rites of Christian Initiation of Adults = Ritual untuk Inisiasi orang dewasa), namun RCIA ini bukan kepanjangan dari Roman Catholic In America yang memang nampaknya proses RCIA di sini jauh lebih pelik dibandingkan di Indonesia sejauh pengalaman saya sendiri.
Selasa, 30 November 2004. Di pagi hari saya mengikuti kuliah refleksi teologi di rumah SVD dan kali ini adalah terakhir kali kami bertemu bersama dalam kelompok ini dalam semester gugur ini dan kami akan bertemu lagi di semester semi tahun depan di tanggal 8 Februari. Pukul 2.20 sore Ignas mengantar saya ke David Darst Center, tempat kerasulan say untuk menemui supervisor saya, Suster Paula, OSF untuk minta tanda tangan darinya untuk evaluasi matakuliah Ministry Practicum I ini sementar di luar cuaca dingin dan hujan tiada henti-hentinya. Malm harinya saya ada kuliah dialog antaragama di CTU dan ini adalah kelas terakhir untuk presentasi mingguan lalu kami akan bertemu lagi di tanggal 14 Desember sementara saya harus menyelesaikan paper akhir saya untuk kuliah ini serta menunggu pertanyaan untuk ujian akhir melalui email minggu depan. Malam harinya saya belajar tentang RCIA.
Rabu, 01 Desember 2004. Sebelum pergi ke CTU, saya membaca sekali lagi tentang kuliah Sakramen I khususnya RCIA karena akan ada test akhir untuk bahan kuliah ini dengan pertanyaan berjumlah 21 buah di mana 10 pertanyaan pertama adalah pengulangan persis seperti yang telah kami terima di awal perkuliahan. Makam kami telah menyelesaikan bahan RCIA dan minggu depan kami memulai bahan lain berupa ritual untuk Sakramen Reksonsiliasi hingga akhir semester ini. Di sore dan malam hari ini saya menggunakan waktu berharga ini dengan mengetik jurnal ini dan membuat paper akhir saya untuk dialog antar agama. Karena di Indonesia saat ini sudah tanggal 2 Desember, maka saya menelpon ke Pastor Geremia, SX yang tepat berulang tahun ke-65 di Wisma Xaverian Filsafat-Jakarta, mengucapkan selamat buat mantan rektor filsafat saya dulu. Ia menitipkan pesan ucapan selamat pula pada saya untuk diberikan kepada Dharmawan yang juga berultah besok sama tanggalnya dengan Pastor Geremia.
Kamis, 02 Desember 2004. Di pagi hari saya mengikuti kuliah spiritualitas di mana kali ini ada empat mahasiswa-i memberikan presentasi sebagian dari paper akhir mereka dan saya harus melakukan hal serupa di Kamis minggu depan. Seluruh sore saya habiskan untuk mencoba menggunakan program power point di komputer untuk presentasi spiritualitas saya minggu depan, semoga saja saya bisa menggunakannya soalnya saya melihat seorang mahasiswi menggunakan floopy disk untuk presentasinya hari ini. Setelah adorasi/sembah sujud yang dipandu oleh Dharmawan, kami makan malam bersama dan merayakan hari ulang tahun ke-28 untuk Frater Dharmawan. Dalam pertemuan komunitas di malam hari yang berlangsung selama satu jam, Pastor Victor memberikan sebagian hasil riset tentang Lectio Divina (meditasi Kitab Suci) di dalam komunitas lalu membandingkan metode olah rohani ini dengan tradisi Benediktin dan Jesuit. Nampaknya latihan rohani yang satu ini sungguh ditekankan dalam pembinaan para frater di tahap teologi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi kami sebagai religius namun juga berguna untuk karya kerasulan kami sekarang ini dan kelak di kemudian hari untuk para umat yang (akan) kita layani.
Jumat, 03 Desember 2004. Hari ini adalah hari pesta Santo Fransiskus Xaverius, pelindung Serikat Misionaris Xaverian di mana tak ada hal istimewa di komunitas kami selain misa pagi hari di kapel dipimpin oleh Pastor Victor selama satu jam, diberikan perhatian khusus untuk hari istimewa ini. Dari pukul 9 pagi hingga 4 sore saya mengikuti workshop di CTU dengan tema Isue Personalia. Sore hari saya diantar Ignas dan Dharmawan ke tempat kerasulan saya di David Darst Center, dekat Chinatown Chicago dan saya tinggal di rumah retret ini di akhir pekan ini. Mulai hari Kamis malam, sebuah kelompok retret dari sekolah Katolik bernama Edgewood di Madison, Wisconsin yang terdiri dari 7 siswa-siswi dan dua guru mengadakan retret di tempat ini. Semua doa dipimpin oleh para peserta retret sendiri dengan kreativitas mereka masing-masing.
Sabtu, 04 Desember 2004. Pagi hari saya membantu Suster Paula dan Gayle (pelaksana retret ini) mempersiapkan sarapan bagi para peserta retret, lalu berdoa bersama di kapel dan mengunjungi sebuah tempat penampungan bahan makanan yang diperuntukkan bagi para kaum miskin yang membutuhkan, di sini disebut Hyde Park Kenwood Interfaith Council Food Pantry, membantu mengatur bahan-bahan makanan di gudang dan membagikannya untuk mereka yang datang, umumnya orang African-American. Tempatnya di basement Gereja Union, dekat gymnaisum Universitas Chicago. Sore harinya, kami mengunjungi sebuah pusat anak muda menemani bermain anak-anak yang mayoritas adalah African-American. Pukul 5 sore kami kembali ke rumah retret lalu kembali saya membantu menyiapkan makan malam. Kami mengadakan diskusi bersama di malam hari atas pengalaman selama sehari ini.
Minggu, 05 Desember 2004. Setelah makan pagi, semua peserta retret membantu membereskan dan membersihkan rumah retret ini sebelum mereka pulang meninggalkan rumah retret. Pukul 11 pagi kami menghadiri misa di SPRED chapel dekat dari rumah retret ini. Untuk kali kedua saya mengikuti misa di tempat ini yang digunakan secara khusus untuk orang cacad setiap hari Minggu pertama tiap bulan. Akhirnya retret ditutup dengan doa dan renungan oleh kedua guru mereka di kapel rumah retret. Pukul satu siang saya pun pulang kembali ke Hyde Park dengan kereta dan bis CTA dan melanjutkan kembali sisa kuliah saya di CTU dengan segala tugas-tugas akhirnya di dua minggu terakhir ke depan ini hingga 20 Desember. Malam hari setelah doa sore, saya diajak Petrus untuk menghadiri latihan misa di Gereja Santa Theresia Chinatown Chicago untuk matakuliah presidingnya di CTU. Misa ‘kayu’ ini juga dihadiri oleh beberapa teman Katolik Indonesia serta beberapa frater Xaverian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment